Kamis, 26 April 2018

Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in penuh kehangatan dan senyuman



SEPUTAR LIGACAPSA  Setelah lebih dari sepuluh tahun, pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan akhirnya kembali bertemu. Dalam pertemuan digelar tahun ini, 'perdamaian dan kemakmuran' menjadi fokus dari pidato pembukaan yang disampaikan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Keduanya bertemu di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat oleh pasukan penjaga kedua negara pagi ini. Ini juga menjadi momen pertama Kim menyeberang ke Korsel sejak pecahnya Perang Korea.
Pertemuan keduanya diawali dengan jabatan tangan dan saling melempar senyum satu sama lain. Keduanya kemudian menerima bunga dan mengambil foto dengan anak laki-laki dan perempuan yang merupakan penduduk desa Zona Demiliterasasi.
Setelah itu, Kim mengajak Moon untuk melintasi garis perbatasan Korut sebelum akhirnya berpegangan tangan untuk kembali ke area Korsel.
"Sejarah baru dimulai sekarang. Era kedamaian sebagai titik awal sejarah," tulis Kim dalam Bahasa Korea di buku tamu yang sudah ditandatangani seperti dilansir dari Asia Correspondent, Jumat (27/4).




SEPUTAR LIGACAPSASebelum sesi dialog resmi dimulai, Kim sempat menyampaikan pidatonya. Dalam sambutannya itu, Kim mengatakan bahwa dia sangat positif dengan pertemuan itu.
"Saya berharap untuk menulis bab baru di antara kami, ini adalah titik awal bagi kami. Kami akan membuat awal yang baru," kata Kim.
"Butuh waktu 11 tahun agar ini terjadi. Saat berdiri di sini saya bertanya-tanya mengapa harus membutuhkan waktu begitu lama," tambahnya.
Dia juga berharap diskusi ini bisa memberikan hasil yang baik tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga bagi negara-negara lain. "Melalui pertemuan ini, saya harap kami tidak akan kembali ke masa lalu dan hal-hal yang membuat kami berselisih tidak terulang lagi," harapnya.
"Saya juga berharap kita bisa hidup sesuai dengan ekspektasi orang-orang. Semoga ada kesepakatan yang bisa memenuhi ekspektasi itu melalui pertemuan ini," lanjutnya.
Usai Kim menyampaikan sambutannya, Moon juga menyampaikan pidato sebelum meminta wartawan untuk memberi waktu bagi mereka melakukan dialog.
"Saya harap seluruh dunia memperhatikan musim semi yang sedang menyebar di seluruh semenanjung Korea," ujarnya.
"Ada beban berat di pundak kami. Namun kunjungan Anda ke garis perbatasan militer ini bisa menjadi simbol perdamaian bukan perpecahan,"
Sebagaimana diketahui, tujuan dihelatnya KTT ini adalah untuk mengakhiri konflik puluhan tahun yang dialami kedua negara. Selain itu, kedua negara juga berupaya mengurangi ketegangan yang diakibatkan program nuklir Korut.
Melalui pertemuan ini juga kedua negara akan menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan demi menyongsong perdamaian.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar