SEPUTAR LIGACAPSA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih bergerak fluktuatif di level Rp 14.100 pada perdagangan sepekan terakhir. Hal tersebutpun membuat nilai tukar Rupiah terus beranjak dari target pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar RP 13.400 per USD.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah bersama-sama dengan Bank Indonesia sebagai bank sentral, akan melakukan berbagai langkah untuk mengatasi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
"Pemerintah akan terus menjaga bersama-sama Bank Indonesia, menjaga stabilitas ekonomi dan menjaga mata uang Rupiah kita," ujarnya di Pasar Telukan Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (26/5).
Sri Mulyani menjelaskan, beberapa strategi sudah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah, di antaranya dengan menaikkan suku bunga. Langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga ini, dinilainya bisa memperkuat nilai tukar Rupiah.
"Beberapa langkah yang dilakukan Bank Indonesia, seperti melakukan kenaikan suku bunga kemarin dan dari pemerintah akan melakukan, menjaga disiplin APBN. Menjaga agar seluruh ekonomi berjalan dengan resiko yang makin kecil," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan, faktor utama penyebab melemahnya nilai tukar rupiah adalah kebijakan ekonomi pemerintah dan bank sentral AS. Hal tersebut seiring dengan perbaikan data ketenagakerjaan dan inflasi di Negeri Paman Sam tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar