SEPUTAR LIGACAPSA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) sudah menyentuh Rp 14.000 per Rupiah dibuka di level Rp 14.028 per USD pada Jumat (11/5) atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin Rp 14.085 per USD.
Rupiah melemah terhadap dollar karena para investor di bursa saham dan pasar utang pemerintah menjual kepemilikan mereka. Saat itu mereka melepas rupiah dan mengoleksi dollar AS. Sebab itulah dollar AS menguat, dan sebaliknya Rupiah melemah.
Saat Rupiah melemah, ada beberapa sektor usaha yang akan terkena dampak. Berdasarkan riset Bank Indonesia pada Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan tahun 1998, perusahaan yang memiliki sumber daya di dalam negeri yang kuat, berorientasi ekspor, memiliki sumber pembiayaan non-rupiah yang rendah, mereka mampu bertahan jika nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sedang tertekan. Bahkan perusahaan itu tetap bisa tumbuh positif.
Berikut 5 sektor usaha yang rentan terpuruk akibat Rupiah melemah, dikutip Halomoney.
1.INDUSTRI PENGOLAHAN
SEPUTAR LIGACAPSA - Sektor ini memiliki kandungan impor yang tinggi sehingga sangat terpengaruh dengan pelemahan rupiah terhadap dollar AS. Kegiatan produksi sektor ini menjadi sangat mahal dengan kondisi rupiah yang sedang melemah. Saat bank menaikkan suku bunga kredit, sektor ini juga akan mengalami tekanan baru.
2. Sektor properti
SEPUTAR LIGACAPSA - Pelemahan nilai tukar rupiah diperkirakan cukup memukul sektor properti ini. Maklum di sektor bangunan ini banyak menggunakan bahan baku impor, terutama perlengkapan pembangunan properti, dan pinjaman non-rupiah. Tekanan dari sisi suku bunga juga cukup besar. Sebab konsumen mengerem membeli bangunan jika suku bunga bank naik.
3. Sektor perdagangan
SEPUTAR LIGACAPSA - Pelemahan rupiah cukup berpengaruh terutama pada sektor perdagangan konsumer goods, barang-barang mewah, peralatan elektronik, dan barang kebutuhan lain yang punya kandungan impor tinggi. Dari sisi kenaikan suku bunga, sektor ini juga cukup rentan karena memiliki kredit perbankan untuk kegiatan usaha maupun kredit konsumsi oleh konsumen.
4. Transportasi
SEPUTAR LIGACAPSA - Sektor ini terpengaruh cukup besar jika rupiah terus melemah. Sebab sektor ini umumnya memiliki pembiayaan luar negeri untuk pengadaan spare part dan pembelian alat transportasi. Akibatnya mau tidak mau tarif transportasi darat, laut, dan udara, akan naik.
Selain itu perusahaan otomotif akan terkena imbas. Kenaikan suku bunga juga akan menggencet sektor ini karena pembelian sarana transportasi umumnya dengan dana dari pinjaman.
5. Sektor keuangan
SEPUTAR LIGACAPSA - Sektor keuangan memiliki korelasi yang cukup tinggi dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Sebab bank banyak mengambil pinjaman non rupiah dari lembaga keuangan di luar negeri. Namun tekanan terbesar berasal dari kenaikan suku bunga. Nasabah kredit perbankan akan kesulitan membayar cicilan sehingga keuangan bank ikut carut marut akibat kredit bermasalah meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar