SEPUTAR LIGACAPSA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan menjadi pengelola Freeport Indonesia, setelah menjadi pemilik saham mayoritas. Nantinya, keputusan tersebut akan tertuang dalam ketentuan kesepakatan perusahaan patungan (joint venture).
"Jadi memang Freeport Indonesia yang akan melakukan pengelolaan, karena kita yang mayoritas jadi partner kita, makanya kenapa kita mengatakan salah satu yang harus kita finalisasi joint venture agreement," kata Rini, di Desa Panenjoan, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (13/7).
Rini pun berharap, proses divestasi segera diselesaikan, setelah ditandatanganinya kesepakatan ketentuan divestasi. "Insya Allah kita cepat mengerjakannya secepat mungkin, Insya Allah semua kan kita sudah mendatangani Head of agreement sudah setuju," tandasnya.
Diketahui, PT Inalum akan mengeluarkan dana sebesar USD 3,85 miliar atau Rp 55,37 triliun untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper Investama, yang memiliki 9,36 persen saham di PTF. Para pihak akan menyelesaikan perjanjian jual beli ini sebelum akhir tahun 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menjaga iklim investasi yang kondusif untuk memberikan kepastian kepada investor yang berinvestasi di Indonesia.
"Dengan ditandatanganinya Pokok-Pokok Perjanjian ini kerja sama FCX dan Inalum diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan nilai tambah industri ekstraktif ke depan serta memberi nilai kemakmuran bagi masyarakat Indonesia," jelasnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (12/7).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar