Jumat, 29 Juni 2018

Pemerintah dorong pengrajin berinovasi motif agar batik laku di dunia



KLIK66 Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengungkapkan batik memiliki potensi yang sangat besar untuk sukses di pasar internasional. Meskipun batik dalam bentuk busana tidak terlalu diminati oleh masyarakat di negara tetangga, tapi motif-motif batik, sangat memikat dan memiliki nilai jual tinggi.
"Saya selalu bilang big impossible untuk pasarkan pakaian batik, karena selera budayanya, kayak di Amerika, beda. Tapi mereka suka motif batik untuk interior ya. Seperti bantal dan barang-barang interior. Motif batik kita itu termasuk barang premium dan harganya mahal," ungkapnya di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Jumat (29/6).
Oleh karena itu, dia berharap para pengrajin batik dalam negeri harus lebih sering berinovasi dan menciptakan kreasi motif batik yang baru. "Jadi supaya bisa dibedakan, ini motif batik untuk pakaian, ini motif untuk interior dan sebagainya," jelasnya.
Dia juga menegaskan bahwa edukasi terhadap masyarakat harus terus digalakkan. Masyarakat perlu tahu jenis dan kualitas batik. Di tengah maraknya batik print yang diimpor, masyarakat diharapkan senantiasa memilih produk lokal.
"Ada batik tulis, batik cap, dan ada yang print. Tidak mungkin semua orang beli batik tulis dan cap. Memang tidak murah. Tugas kita edukasi masyarakat. Pengrajin batik tulis juga harus dijaga. Kalau kita terus ciptakan batik print, itu kan cukup dibuat satu motif tinggal diperbanyak. Mesti ada keseimbangan antara cap dan tulis dengan print," tegas dia.
Pemerintah sendiri terus mendorong agar dapat tercipta iklim usaha dan persaingan yang kondusif sehingga produk batik dalam negeri terutama yang bernilai tinggi seperti batik tulis tidak kalah.
"Cukup orang Indonesia suka pakai batik, desainer terus berkreasi, dan Pemerintah beri aquarium yang bagus supaya ikan-ikan ini (pelaku industri batik) bisa berkembang," ujar dia.
Dengan begitu, potensi sumbangan industri kreatif, khususnya fesyen batik dapat terus ditingkatkan. "Sumbangan Industri kreatif untuk PDB itu Rp 1.000 triliun. Rp 166 triliun itu dari fashion," tandasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar