SEPUTAR LIGACAPSA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih bergerak di level Rp 13.960 per USD pada perdagangan kemarin. Angka tersebut masih jauh melemah jika dibandingkan dengan angka yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola PT Pupuk Indonesia, Winardi mengatakan, pelemahan Rupiah tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan. Namun demikian, hal tersebut sedikit berpengaruh terhadap pinjaman luar negeri yang mayoritas USD.
"Tidak dampaknya terhadap produksi. Artinya produksi berjalan lancar. Hanya terhadap pinjaman memang ada karena sebagian pinjaman kan USD," ujar Winardi di Restoran Raden Saleh, Jakarta, Kamis (31/5).
Winardi mengatakan, pembengkakan terhadap pinjaman tidak terlalu besar sebab perusahaan telah melakukan hedging atau lindung nilai ketika melakukan peminjaman dana dalam bentuk Dollar. "Kalau pinjaman memang ada pengaruh ya. Tapi kita juga melakukan natural hedging dengan pinjaman kita dalam USD jadi tidak begitu membengkak," jelasnya.
Winardi menambahkan, pelemahan Rupiah beberapa waktu belakangan juga memberi dampak positif terhadap pendapatan perusahaan karena perusahaan juga melakukan ekspor hasil produksi keluar negeri.
"Ada juga produk yang diekspor. Artinya kalau diekspor itu dalam revenue kita USD artinya sudah ada natural hedging. Artinya ada revenue kita yang dollar berasal dari ekspor itu,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar