SEPUTAR LIGACAPSA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali bergerak melemah di perdagangan hari ini, Selasa (15/5). Rupiah pagi ini dibuka di Rp 13.989 pre USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemari di Rp 13.973 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah melanjutkan pelemahan usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar melewati level psikologis Rp 14.000 atau tepatnya berada di level Rp 14.024 per USD.
Sebelumnya, Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro optimis Rupiah akan kembali menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) di akhir tahun ini.
Dia menilai, saat ini pasar tengah bergejolak dikarenakan kebijakan The Fed Amerika yang terus menaikkan suku bunga acuan. Imbasnya, tidak hanya Rupiah, mata uang di berbagai negara lain pun ikut tertekan.
"Market memang agak hot saat ini. Tapi pandangan kita Rupiah akan membaik di akhir tahun, jadi ini tidak akan berlanjut terus seperti ini. Saat ini merupakan efek temporary," kata Rino, saat ditemui di kantornya, Senin (14/5).
Rino mengatakan bahwa mata uang yang terdepresiasi saat ini sedang menjadi isu global.
"Jadi kita tahu bukan hanya Indonesia tapi negara-negara berkembang, negara-negara Asia dan Eropa semua mengalami imbas dari perkembangan di AS dengan peningkatan yield dan lain-lain," ujarnya.
Meski Rupiah saat ini tertekan, tapi pihaknya tetap optimis sebab kondisi fundamental ekonomi Indonesia secara keseluruhan membaik. Selain itu, dia juga percaya Bank Indonesia bisa mengatasi kondisi saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar