SEPUTAR LIGACAPSA - Media propaganda kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Amaq, hari ini mengklaim serangan bom di tiga gereja di Kota Surabaya.
"Tiga serangan operasi istisyhad menyebabkan sedikitnya 11 korban tewas dan 41 lainnya luka-luka dari kalangan kaum Kristen, termasuk di antaranya aparat kepolisian penjaga gereja, di Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur negara Indonesia," tulis Amaq, seperti yang beredar di media sosial.
Diketahui, peristiwa meledaknya bom terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuno, Minggu (13/5) pagi, dan dua peristiwa serupa lainnya dalam waktu yang hampir berdekatan, yakni di gereja kawasan Jalan Ngagel Madya dan Jalan Diponegoro.
Salah satu pelaku bom Surabaya atau bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, diduga dilakukan oleh seorang ibu yang mengenakan cadar dan menggandeng dua anak.
Informasi ini didapat dari seorang saksi mata bernama Tardianto. Ia mengaku, kedatangannya ke GKI Jalan Diponegoro ini menemui salah seorang keluarga. Setibanya di lokasi, tepatnya di sebuah warung samping GKI, Tardianto melihat seorang bercadar itu tampak berjalan kaki memasuki area parkir GKI.
"Ada yang memakai cadar dan satu masih balita dengan mengenakan jaket warna hitam dan menggunakan pakaian berwarna gelap," ucap Tardianto di lokasi kejadian, Minggu (13/5).
Sebelumnya Rabu lalu Amaq juga mengumumkan klaim ISIS atas kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, yang menyebabkan lima polisi gugur dan satu narapidana teroris tewas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar