SEPUTAR LIGACAPSA - Aksi teror kembali mengancam Indonesia. Setelah adanya keributan di Rutan Salemba cabang Kelapa Dua Depok, kini teror mengancam Kota Surabaya dengan melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur.
Tak hanya itu, ledakan dilaporkan juga terjadi di gereja yang berada di Jalan Diponegoro, Surabaya.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, aksi teror tersebut bisa berpengaruh pada sektor pariwisata RI. Akan tetapi, dampak yang terjadi pada sektor pariwisata hanya bersifat sementara. Artinya, pengaruh hanya akan terjadi saat kejadian baru saja berlangsung.
"Pengaruh ke pariwisata ada, tapi temporer," kata Bhima saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (13/5).
Saat sektor pariwisata terkena dampak aksi teror bom, lantas bagaimana nasib Indonesia sebagai tuan rumah ajang olahraga bergengsi tingkat Asia atau Asian Games 2018 yang penyelenggaraannya sudah di depan mata?
Bhima menyatakan, meski sektor pariwisata terkena dampak adanya aksi teror bom namun untuk perhelatan besar seperti Asian Games maupun annual meeting IMF tidak ada masalah. Dengan catatan, pemerintah harus cepat tanggap dalam menangani aksi teror yang ada.
"Tidak akan mengganggu event-event besar. Jadi sekarang butuh respons cepat pemerintah."
Seperti diketahui, Asian Games akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus - 2 September mendatang.
Selain itu, Indonesia juga bertindak sebagai tuan rumah dalam gelaran pertemuan tahunan (annual meeting) International Monetary Fund (IMF) World Bank judi Nusa Dua Bali pada Oktober mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar