SEPUTAR LIGACAPSA : Sejak dimulainya kampanye untuk memprotes kesewenang-wenangan Israel pada 30 Maret lalu, jumlah massa yang berunjuk rasa di Gaza, Palestina, semakin berkurang.
Dari 30.000 orang, jumlah tersebut menyusut drastis jadi 3.000 orang. Mereka semua tersebar di lima lokasi sepanjang perbatasan Gaza.
Namun, meski jumlah mereka semakin berkurang, semangat rakyat Palestina untuk mempertahankan tanah kelahiran tak pernah pudar. Bahkan, pasukan militer Israel pun dibuat ketar ketir dengan keberanian mereka.
Pasukan Israel tidak segan-segan lagi mengokang senjatanya terhadap para pengunjuk rasa. Padahal, mereka semua datang dengan tangan kosong tanpa dipersenjatai oleh perlengkapan mematikan.
Kementerian Kesehatan Gaza kemarin melaporkan empat orang Palestina ditembak hingga tewas oleh tentara Israel. Salah satu di antaranya diidentifikasi sebagai Muhammad Ayoub (15 tahun). Ayoub ditembak saat berlari bersama remaja lainnya. Dia terkapar di atas tanah berbatu dengan darah mengalir dari kepala.
"Saya bersyukur Allah menjadikannya seorang syuhada. Sebab itu lebih baik daripada menjalani hidup yang penuh tragedi seperti ini," kata ayah Ayoub, Ibrahim Ayoub, dikutip dari New York Times, Sabtu (21/4).
Tewasnya Ayoub membuat total korban tewas sejak merebaknya aksi demonstrasi ini bertambah. Sebanyak 37 orang telah mati di tangan Israel dengan ratusan lebih demonstran lain mengalami luka akibat terkena tembakan pasukan tentara Israel.
Bertambahnya jumlah korban tewas membuat Israel banyak menerima kecaman dari pihak internasional. Sebab, mereka menembak para pengunjuk rasa tanpa belas kasihan, padahal para demonstran itu tidak memberikan ancaman yang membahayakan jiwa kepada mereka.
Koordinator Khusus dari PBB, Nickolay E. Mladenov, juga menyatakan kemarahannya terhadap sikap Israel saat ini. Menurutnya, apa yang dilakukan pasukan militer Israel tidak akan membantu proses perdamaian antara negara tersebut dengan Palestina, justru semakin menambah masalah.
"Bagaimana bisa membunuh seorang anak di Gaza bisa membantu perdamaian. Tidak. Ini justru akan memicu kemarahan dan menyebabkan lebih banyak lagi korban jiwa," tulisnya di Twitter.
Sementara itu, selama hampir empat pekan aksi demonstrasi itu digelar, tidak ada satupun pihak Israel yang mengalami cidera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar