Minggu, 22 April 2018

Pertarungan PPP dan PKB di tengah Jokowi mencari cawapres



SEPUTAR LIGACAPSA Dalam beberapa pekan terakhir, menarik dicermati manuver PPP dan PKB menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres. Dua partai besar ini dalam barisan koalisi pemerintah.

Namun, pernyataan para elitenya terkesan dalam pertarungan berebut posisi cawapres pendamping Joko Widodo. PKB ada Muhaimin Iskandar dan PPP ada Romahurmuziy. Keduanya disebut-sebut cocok sebagai cawapres. Seperti apa pertarungannya, berikut ringkasannya:

1. PPP sentil deklarasi Cak Imin sebagai cawapres
seputar ligacapsaWasekjen PPP Ahmad Baidowi menyatakan, langkah Cak Imin yang menyatakan siap mendampingi Jokowi sebagai cawapres adalah bentuk intervensi terhadap Jokowi dalam memilih pendampingnya. "Memaksakan Cak Imin sebagai cawapres itu terlalu jauh, karena itu terkesan mengintervensi Pak Jokowi. Kalau soal harapan silakan saja orang berharap, tetapi kalau sampai intervensi kami keberatan," katanya.
Awiek, panggilannya, menjelaskan masalah cawapres merupakan hak dan ranah dari Jokowi. Sehingga tidak bisa diintervensi oleh siapa pun. "Itu yang kami sayangkan dan kami pertanyakan. Maksudnya Join (Jokowi-Cak Imin) itu apa? Mau memaksa Pak Jokowi mengambil Cak Imin padahal ranah cawapres itu merupakan domain dari Pak Jokowi," jelasnya.
2. Wasekjen PKB: Kalau enggak bersama Jokowi, bubar itu PPP
SEPUTAR LIGACAPSA : Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyebut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy) punya misi khusus selalu ingin dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia menyebut Rommy tidak ingin partainya bubar karena tak lolos dalam ambang batas 
parlemen dalam Pemilu 2019. Sehingga, dia menduga segala upaya dilakukan oleh Rommy untuk mempertahankan eksistensi partainya.
"Karena enggak ada cara lain kecuali bersama Jokowi. Kalau enggak (bersama Jokowi) bubar itu PPP," kata Jazilul di Kompleks Parlemen.
3. PPP: Kontribusinya PKB ke pemerintah apa?
SEPUTAR LIGACAPSA - Tidak mau kalah, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani membalas dengan menyindir PKB. Arsul membalas tudingan yang menyebut PPP tak cukup memberikan kontribusi terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia balik bertanya sumbangsih PKB di pemerintahan.
"Emang kontribusi PKB apa selama pemerintahan Pak Jokowi? Menterinya mana sih yang ada di 10 besar? Menteri terbaik dari PKB kan enggak ada," tegas dia.
"Jadi kalau bicara kontribusi suruh bercermin dulu kontribusinya PKB apa ke pemerintahan gitu saja. Sudah jangan lama-lama nanti tambah marah saya," tambahnya.
4. PKB sebut Ketum PPP hanya bisa selfie

SEPUTAR LIGACAPSA : Wasekjen PKB Jazilul Fawaid menyindir Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy) hanya bisa selfie dengan Jokowi tanpa memiliki kontribusi untuk pemerintahan Jokowi, terutama mengenai isu-isu ke-Islam-an.

PPP tidak tinggal diam, melalui Sekjen PPP Arsul Sani menantang ada debat publik antara Rommy dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). "Biar kontestasi partai atau jabatan publik tidak berbasis hal-hal yang sifatnya nyinyir, PPP ajak agar ada debat publik antara Ketum PKB dengan Ketum PPP terkait isu-isu nasional seperti ekonomi dan pembangunan, ilmu dan teknologi, masalah sosial politik dan kebangsaan di hadapan panel ahli," kata Arsul Sani.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar